SR: Hey kenapa tidak bicara? KM: Bicara sekarang! KM: Katakan, malam ini. ER: Malam ini jam sebelas kami saudara-saudaramu mengirimkan lagu-lagu kami kepada engkau saudara kami di luar negeri, negeri Inggris. Dengan lagu-lagu pujian kami kami percaya sungguh bahwa di waktu-waktu yang akan datang saudara kita akan berjumpa satu sama lain dan kita semua akan sujud menyembah kepada Tuhan kita di Sorga. KM: Yang bicara ke muka tadi adalah Elihut Rumkorem yang memainkan bas. Yang bermain gitar adalah saudara Yani Rumbiak, yang bermain melodi adalah Sergius Rumkorem, penyanyi vokal adalah saudara Asartiel Inggamer, yang bermain gitar Eli Rumbiak, sampai kepada saya Kumi Mofu, kami bermain ukulele. Satu anggota vokal yang lain adalah Yusuf Rumere dan anggota vokal yang lainnya adalah saudara Williams, Rumawi Rumkorem, Yunus Rumbiak, Salmon Inggamer, Raymond Rumere dan Frengki Usior. Hanya kami ini saja, tetapi kami mengirim lagu-lagu ini kepada engkau supaya pada waktu-waktu yang akan datang kalian akan datang dan kita akan bertemu seperti pada malam hari ini. Salam bagi mu. HM: Ya, mmm itu baik, itu kakak mu tetapi bagaimana dengan iparmu. WM: Cerita MOP dulu. KM: Oh salam buat ipar. HM: Mamanya Hannah. Mamanya Hannah. Lagu-lagu ini kami nyanyikan dan kami percaya sungguh pada satu saat nanti kalian akan datang dan kita akan bertemu di kampung-kampung ini. Bapa dan mama, kami percaya sunggu nanti kalian akan datang. KM: Hai! Selamat malam ipar, Mama Hannah. Engkau minta kami kirimkan Mop. Mop yang saya ceritakan untuk kita semua tertawa di pagi atau sore hari. Jadi Mop ini seperti demikian. Pada satu saat mereka menahan Bapa Manggaprouw, Bapatua. Katanya dia terus menerus mengirim makanan untuk Bapa Konsup di hutan. Jadi tentara datang untuk menanyakan dia, jadi mereka mencari sampai menmukan dia dan menanyakannya. Mereka menanyakan dia akan tetapi Bapatua Manggaprouw tahu bahasa Indonesia sedikit-sedikit saja tetapi seperti kata orang (bahasa Indonesianya) kaki kapala. Oleh karena itu dia lalu berbicara. Mereka membawanya ke pos penjagaan dan kemudian menanyakannya. Mereka menanyakannya dan berkata,"Bapa yang kasih makan dia." Lalu Bapatua menjawab, "Tidak!" HA: "Ah Bapa tipu bapa yang pasti kasih makan." "Ini ada laporan dari kepala desa bapa kemarin ada kasih makan untuk bapa Konsup." BM: "Tidak, saya tidak kasih makan." HA: "Bapa tipu." BM: "Tidak" HA: "Ah Bapa tipu!" NM: "Tidak!" HA: "Bapa bohong!" BM: "Ya!" KM: Dia menjawab ya akibatnya mereka memukul dia hingga akhirnya ia tidak dapa berjalan sama sekali. Kemudian dia pulang ke kampung dan datang ke Bosnik bertemu dengan Bapa, (yang sudah) almarhum. Dia bertemu Bapa jadi... almarhum Bapa Isak. Dia bertemu bapa jadu dia ceritakan (pengalamannya) kepada bapa. Jadi bapa tanya dia. IM: "Jadi hal apa yang menyebabkan mereka memukulimu? Lalu Bapatua menjawab, "Mmm, memang saya tahu bahasa Melayu semua sampai kata sedikit yang disebut bohong itu yang saya tidak tahu." Mereka bilang bohong jadi saya jawab, "Ya!" BM: Saya pikir bohong artinya tidak! BM: Saya jawab... saya bilang "Ya".... karena saya jawab "Ya" akhirnya mereka pukul saya sampai saya tidak bisa jalan sama sekali. Jadi, Ya! Bapa Izak kemudian bilang bohong itu sama dengan "Kamu tipu." BM: Ya tetapi saya jawab Ya jadi mereka pukul saya sampai saya bisa melihat... tetapi saya jalan ke.... KM: Hei... ada sebuah Mop lagi. Guru Banci. Pak guru Inggamer. Saya juga panggil dia sebagai kakek karena saya juga melihat dia jadi saya cerita tentang dia supaya kamu tertawa. Jadi hal-hal yang dia katakan di bicara seperti banci dan dia bicara begini dan katakan: Dia datang bertanya pada mama. Dia bilang, "Mama." Dia tidak panggil mama tetapi kaka. Dia bilang,"Kakak kira-kira bisa kasih saran, usul, pendapat atau masukan agar saya pakai ajar kelompok wanita di atas sana. Kemudian mama tanya, "Kelompok perempuan yang mana?" "Ibu-ibu yang mana?" Lalui pak guru Simon berkata, "Tidak tahukah engkau akan saudara-saudara kita yang di pulau sana?" Dip pulau Miosmangguandi. Ibu-ibu kita yang di Pulau Myos Mangguandi yang anggota PKK. Ibu-ibu PKK. Jadi saya kasih latihan kursus ,sulam menyulam, jahit-menjahit, menjahit taplak meja. Tetapi sebentar saya toki loncing mereka dengar tapi malas tau jadi saya pikir tapi tidak bisa skali. Jadi bagaimana ya? Saya sudah siap rotan. Saya sudah siap rotan untuk pakai pukul mereka tapi tidak sampe hati saya pukul mereka karena mereka juga suadara-saudara saya. Itu saja. Salam untuk kamu dan kita tertawa tetapi sampai di situ saja. Jadi Mop ini saya Kumi yang menceritakannya. Itu saja. Salam. Kami cerita di... kami cerita kemudian lagu..e... yang kami nyanyikan tadi semuanya kami nyanyikan di Manuren. Bapa di Manuren. Jadi, ya, dan mama, keduanya. Kami menyanyi di dalam rumah. Jadi itu saja.