Cerita dari kampung Ramdori ini diambil pada tanggal 28 Maret 2010 di kampung Ramdori. Jadi yang akan bicara lahi ini adalah istri bapaade Timus Mofu, perempuan Ramdori yang akan berbicara dengan dialek atau ragam Warbyak. HM: Jadi adik nerdua tidak pulang ke kampung kita tetapi tinggal terus di kampung ipar kah? HA: Bukan tetapi tanaman-tanaman (kebun) yang menyebabkan. Teapi ini mamade yang hendak bicara ke situ tetapi salam bagimu di tempat matahari terbenam. Kalau bapa ada di Bintuni. Dia tinggal di kakakmu yang bekerja sebagai guru tetapi mamade sendiri yang akan berbicara kepadamu. HM: Bukan kakak tetapi pamannya yang berada di Bintuni itu. Jadi bapade Timus pergi tinggal dengan bapade guru Sopater di Bintuni. HA:Jadi mamade yang berbicara ini tetapi bapa kita duduk di rumah panggung. Rumah yang ada diatas panggung. Rumah berdinding gaba-gaba. Bapa tidak duduk di rumah berlantai semen atau di kursi. Tetapi kami duduk bercerita di para-para tetapi bapa yang pegang radio ini bari duduk bicara ini. Saya tidak bicara bahasa perempuan. Tetapi kita hanya duduk bercerita biasa saja. Tetapi kamu sudah punya anak berapa? Tiga atau empat? HM: Dia punya tiga anak. Dua lahir di Manokwari, satu lahir di luar negeri. Nanti baru engkau lihat foto-foto mereka di hp ini. Kalau bapade punya enam anak. Jadi anak yang besar yang tinggal dengan guru di Bintuni dan bersekolah. Lalu lima yang tinggal di rumah. Satu anak laki-laki ada di STM. Lalu anak perempuan yang ketiga itu yang tinggal di Ampombukor dengan mama Apus dan bersekolah, dia adalah Ema. Jadi anak saya beritahukan umur asaya. Saya lahir pada tahun 66 (1966) di kampung Ramdori, Biak Barat. Nama saya Hannah Aprombis.