Hari ini hari Senin, tanggal tiga belas September, tahun dua ribu empat, jam delapan pagi. Cerita ini ingin saya ceritakan untuk kedua cucu saya, Hannah dan Sastra di luar negeri, Inggris. Jalan ceritanya demikian: suatu hari tiga orang laki-laki hendak memancing ikan. Ketiga orang ini, yang berada di depan (perahu), kepalanya botak, tetapi yang menimba air beringusan dan yang mengemudi perahu berkulit kaskado. Hari itu, matahari sangat panas atau (panasnya) tidak terhingga. Oleh karena itu sebelum mereka bertiga mendayung, yang berada di depan (perahu) mengejek yang menimba air dan berkata, "Saudara hari ini panas sekali jadi bila satu diantara kita beringus dia tidak boleh menggosok (membuang) ingusnya sama sekali. Kemudian yang beringusan juga mengejek yang mengemudi perahu dan berkata, "saudara, hari ini panas sekali jadi kalau seorang diantara kita gatal-gatal dia tidak boleh menggaruk dirinya sama sekali. Dia berkata kepada yang berkulit kaskado itu. Lalu yang berkulit kaskado ini juga mengejek atau mengganggu yang berada di depan perahu dan berkata, saudara walaupun hari ini panas sangat tinggi, satu diantara kita tidak boleh menyiram kepalanya (dengan air). Dia berkata kepada yang berada di depan. Jadi hari ini panas matahari sangat panas. Tetapi ketiga orang ini mendayung saja. Akan tetapi yang beringus mendayung tetapi dia tidak sanggup lagi. Jadi dia mencari alasan untuk mengelabui kedua saudaranya. Dia berkata begini: "kedua saudara (ku) coba lihat ke darat sana ada seekor babi yang berdiri di pinggir pantai di darat sana." "Kalau saya ada senapan saya akan menembaknya begini." Sambil mengatakan demikian dia cepat-cepat menggosok (membuang) ingusnya. Kemudian yang berkepala botak juga mencari alasan. Dia berkata, "Saudara bila engkau menembaknya demikian, sayalah yang akan merebus air untuk memanasinya (dengan air panas) seperti begini. Jadi dia juga mengatakan(nya) dan menyirami bagian kepalanya yang botak itu. Kemudian yang berkulit kaskado atau yang mengemudi perahu itu juga mencari alasan (untuk mengelabui kedua saudaranya). Dia berkata, "Saudara bila engkau merebus air (untuk menyirami babi itu), sayalah yang akan mencabut bulu-bulunya seperti ini. Jadi sambil mengatakannya dia cepar-cepat menggaruk tubuhnya atau cepat-cepat menggaruk kaskadonya. Demikian ketiga lelaki itu mengejek satu sama lain dan mereka tertawa sekali. Demikianlah sedikit cerita dari nenekmu, Ibu B Mofu di Manuren, Nyampun Kwaidi, Biak Timur. Tetapi saya ingin menyanyikan tiga lagu untuk Hannah dan Sastra. Ketiga lagu itu berbunyi demikian.